Senin, 15 Februari 2010

"K" For The Special Key...

daremo ga minna kibou no hashi wo
kokoro de egaiteru kurayami no naka de
ame ga agareba sora ni kakaru
yume wo shinjite aruiteyukou


Everyone has painted a bridge of hope
within their hearts, among the darkness
If the rain stops, let's believe in the dream
that's hanging in the sky and walk ahead

koe wo karashite sakebitsuzuketemo
mogakitsuzukete tada mukuwarenai
te ni toresouna todokanai youna
sono hikari ga kotae da


Even if my voice dries as I continue screaming
I go on struggling, only I won't be repayed
That light that I'm about to obtain
but doesn't seem to reach me, is the answer

(Over The Rainbow by Flumpool)


Hari kelulusan...
Hari dimana keajaiban ternyata dapat terjadi di dalam hidupku. Aku diterima disalah satu Universitas ternama di Tokyo. Aku bahkan tidak mempercayainya, kenapa aku bisa diterima disana masih menjadi misteri bagiku. Bukan karena aku belajar sungguh-sungguh selama ujian, melainkan faktor keberuntungan yang membuatku selamat dan orang tuaku bahagia. Sungguh diluar dugaan. Kelulusan bagiku adalah berpindah tempat. Aku tidak merasa sedih atau kehilangan, karena, jujur saja, aku jarang bergaul disini, temanku tidak banyak, mungkin tiga sampai lima orang. Ketika aku memandangi wajah-wajah teman-temanku, mendung menaungi wajah-wajah mereka, bahkan ada yang menangis, aku hanya bisa memandangi mereka.
Sekali lagi, mataku mencari sosok Keiko...
Ia sedang membersit hidung, matanya bengkak oleh air mata, aku terus mengamatinya. Ia berbeda denganku, mungkin baginya sekolah adalah tempat yang menyenangkan karena ia punya banyak teman. Saat itu, pikirku, mungkin aku harus merekam sosoknya untuk yang terakhir kali, karena aku tak tahu apakah aku akan dapat bertemu dengannya lagi. Dan aku terus memandanginya sampai upacara berakhir.
Sudah tradisi jika ada seorang siswi meminta kancing kedua pada seorang siswa. Tapi tidak untuk kancing keduaku, tak ada yang meminta kancing keduaku. Akupun tidak berniat untuk memberikannya, pada siapapun. Kecuali bila Keiko menginginkannya.
Aku beranjak pergi, hari kelulusan telah usai.
"Renzo-san!" seseorang memanggilku
Aku menoleh, Keiko tengah berjalan ke arahku.
"bisakah kau tanda tangani buku ini,,, untuk kenang-kenangan!" ujarnya, matanya masih sembab oleh air mata.
Aku mengambil buku itu, aku melihat banyak tanda tangan dari orang-orang. Aku menuliskan namaku dan tanda tangan. Aku ragu apakah harus menuliskan alamat email kepadannya, tapi hal itu tak kulakukan.
"ini" ujarku singkat
"arigatou Renzo-san, ganbatte!" ujarnya sambil berlari.
Kembali, aku melihat sosoknya yang sedang berlari. Hujan turun hari itu, membuat para siswa berlarian untuk berteduh. Aku berdiri mematung.
Hujan yang tak terlupakan untukku...

(to be continued)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar