Sabtu, 20 Februari 2010

Yeah,,,, sebel gilaaaa...


"tw sendiri gimana rasanya, smw jadi sakit,kuping, kepala, meriang."
Yaelah.... gw juga pernah ngerasain kali,,, lebai amat sih lw....
Grrrrrrrr..... sebel banget....
She was itching me..... Mendokuse!!!!!
私は非常に同じ午前シーベル私の大学の友達は彼女があまりにも大きかったし、彼は世界で最も惨めな人だと思った...
彼は、最も惨めな人だと感じた。人が多すぎるの理由がある人。些細な彼のために大きなサイズになります。本当に迷惑度彼女の....のような友達がいてGRRRRRR
"diyah lagi haid ya???pms ya??"
Elo tuh gak peka jadi orang.... bengong mulu sihhhh!!!!!わたし...
Ahhhhhhh... dosa kan gw jadinya..... ckckcckckckc
Makanya jadi orang tuh peka dikit,,, kayak gak tau sifat teman-temannya aja!!!
yeeeeeeeeee.....

hmmm... ano.....ano....


sungguh penataan buku yang kurang baik(jgn ditiru)... karena kekurangan lemari jadinya begini dah nasib novel dan komik2... berjubelan gak genah....

Tengah Malam With Ryuuta-kun...


OH my GOD,,, i cant count the times when i was watching him....
GOD,,, totally CUTE....
i'm almost drowning when i saw this PV
hehehehehehehehhehehehehehehehhehe
LOVELOVELOVE

And its mid nite....
(gw beneran jadi kalong gilaaaa)....
Oyasumi Ryuuta-kun... LOVE

Jumat, 19 Februari 2010

Catatan Hari ini...


Hari ini,,, nonton dorama Hanakimi,,,trus makan,,, tidur... HAhahahaha kegiatan gw sehari-hari itu aja,,gimana gak melar tuh tubuh? hahahahaha... biarpun berat badan menanjak pesat,, tapi tetep gak melakukan olahraga... hahahahha... Malas banget deh gw....
#nowplaying Hana Ni Nare by Flumpool
Kecanduan abis ama Flumpool... gile,,, Liriknya mantapsssss....
Begini nih arti dari lagu Hana Ni Nare,,, gw ambil dari JpopAsia.com

Breath also dies out along the road loop line
underneath the faded stars and dark sky
I wonder since when I've started looking for
my individuality and the recipe of the way of life

That lost thing called magnificence
I'll go get it back, The worn out dream
just as I buried it in the sand in my childhood
I dedicate this song to me 10 years later

Laugh, cry, sing, become a flower
be in full bloom and one day overflow with radiance
No matter how impatient I get, I'll definitely react
without worrying about the future

I called your name so many times it can't be counted
I wonder if you're smiling somewhere
Our voice that we released into the night sky
disappears within the hustle and gently wraps around us

The repeating days have become unpleasant
shall we try shining more splendidly?
Even if blossoms fall, rather than eternally blooming dry flowers
let's become wholehearted cherry blossoms

Laugh, cry, sing, and become a flower
Blossom fully, then one day overflow your radiance
No matter how impatient I get, I'll definitely react
without caring about the future

I called your name so many times they can't be counted
that warmth lingering in the palm of my hand
Our voice that we vowed back then disappears into the hustle
and petrifies in the city that I was in with you

Before I realized it I became scared of getting hurt
Still as a flower bud, I'm always looking for a shining place
tomorrow as well for sure

How far do I need to go so we can laugh together?
Freedom, hope, dreams I wonder, are they as wonderful as I think?
Are they glittering as much as I think?
(Holding) the future inside this heart

I called your name so many times it can't be counted
I wonder if you're smiling somewhere
Our voice that we released into the night sky
disappears within the hustle and gently wraps around us.


Adohhhhhhhhhh.... makin gila aja ama Japanese boy itu!!!!!
Sebelum tidur,,, ritual yang gw lakukan adalah dengan mengkhayalkan Miura HAruma beserta cowok2 Jepang yang lain... hahahahahahahahahahahaha -_____-
dasar orang aneeeeehhhhh......


Kamis, 18 Februari 2010

Falling in Love with Ryuuta Yamamura rite NOW...


Ryuuta Yamamura (山村 隆太 Yamamura Ryuuta) (born January 21, 1985)

OH my GOD,,, i LOVe Him... love love love love....
Gila,,,,,, Langsung kena ke jantung Video clip dari Flumpool yg berjudul Hana ni Nare....
GOD he was totally ripped my soul,,,
His sexy voices makes me dizzy....
LOveeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee...
Doh gak bisa dilukiskan dengan kata-kata lagi deh...... aw aw aw aw aw aw aw
AKU SUKA FLUMPOOL,,, SUKI DESU....A LOT...... *teriak di bawah rinai hujan*

Gigigigigigi


hahahahahaha... mau lihat bentuk gigi dan mulut saya... Ta~da....
this is it... big teeth and wide mouth... bwahahahahahahahaha... Silly -___-

I found My self


Dear Diari....
Sejak kapan yan gw nulis diari.... sejak SD kali yah... Di atas itu salah satu diari gw semasa kuliah...
ckckckckckck..bener-bener dah... i like writting a lot... hell yeahhhhhh....
mau diapain juga demen banget ama yang namanya nulis... walopun suka gak jelas... hahahahahhahaha..

Falling in Love With Miura Haruma Season 2

Hehehehehehehehe.... pagi-pagi udah pengen curhat aja bawaaannya... Bwahahahahaha...
Ternyata ada orang sableng juga yang punya blog... (bwahahahaahahaha,,, stupid)
Aduh..... why oh why setiap hari gw selalu mengadu ke mbah Google tentang Miura Haruma... hahahahhahahahaha.... kayaknya bener-bener terkena sindrom akut Harumacchi.. heheheeheh...
I loveHim so bad....
Abis liat you tube all about miura,,, dari mulai he had long eyelashed ... hehehehe...sampe nyari-nyari siapa girlfriendnya...( doh gw balik lagi ke tipe anak sekolahan yang ngefans ama sesuatu,,,,ckckckckck)
Tapi Beneran keren tauuuuu si Miura Haruma....Keren banget deh... (tulisan gw gak mutu bangettt ya..hhahahahah,,,, bodo ahhhhh)
Di sambung lagi entardeh,,,berhubung musti pergi ke dunia nyata yang penuh dengan intrik (hahahahah,,,, )
bye
XOXO
"D"

Senin, 15 Februari 2010

"K" For The Special Key...

daremo ga minna kibou no hashi wo
kokoro de egaiteru kurayami no naka de
ame ga agareba sora ni kakaru
yume wo shinjite aruiteyukou


Everyone has painted a bridge of hope
within their hearts, among the darkness
If the rain stops, let's believe in the dream
that's hanging in the sky and walk ahead

koe wo karashite sakebitsuzuketemo
mogakitsuzukete tada mukuwarenai
te ni toresouna todokanai youna
sono hikari ga kotae da


Even if my voice dries as I continue screaming
I go on struggling, only I won't be repayed
That light that I'm about to obtain
but doesn't seem to reach me, is the answer

(Over The Rainbow by Flumpool)


Hari kelulusan...
Hari dimana keajaiban ternyata dapat terjadi di dalam hidupku. Aku diterima disalah satu Universitas ternama di Tokyo. Aku bahkan tidak mempercayainya, kenapa aku bisa diterima disana masih menjadi misteri bagiku. Bukan karena aku belajar sungguh-sungguh selama ujian, melainkan faktor keberuntungan yang membuatku selamat dan orang tuaku bahagia. Sungguh diluar dugaan. Kelulusan bagiku adalah berpindah tempat. Aku tidak merasa sedih atau kehilangan, karena, jujur saja, aku jarang bergaul disini, temanku tidak banyak, mungkin tiga sampai lima orang. Ketika aku memandangi wajah-wajah teman-temanku, mendung menaungi wajah-wajah mereka, bahkan ada yang menangis, aku hanya bisa memandangi mereka.
Sekali lagi, mataku mencari sosok Keiko...
Ia sedang membersit hidung, matanya bengkak oleh air mata, aku terus mengamatinya. Ia berbeda denganku, mungkin baginya sekolah adalah tempat yang menyenangkan karena ia punya banyak teman. Saat itu, pikirku, mungkin aku harus merekam sosoknya untuk yang terakhir kali, karena aku tak tahu apakah aku akan dapat bertemu dengannya lagi. Dan aku terus memandanginya sampai upacara berakhir.
Sudah tradisi jika ada seorang siswi meminta kancing kedua pada seorang siswa. Tapi tidak untuk kancing keduaku, tak ada yang meminta kancing keduaku. Akupun tidak berniat untuk memberikannya, pada siapapun. Kecuali bila Keiko menginginkannya.
Aku beranjak pergi, hari kelulusan telah usai.
"Renzo-san!" seseorang memanggilku
Aku menoleh, Keiko tengah berjalan ke arahku.
"bisakah kau tanda tangani buku ini,,, untuk kenang-kenangan!" ujarnya, matanya masih sembab oleh air mata.
Aku mengambil buku itu, aku melihat banyak tanda tangan dari orang-orang. Aku menuliskan namaku dan tanda tangan. Aku ragu apakah harus menuliskan alamat email kepadannya, tapi hal itu tak kulakukan.
"ini" ujarku singkat
"arigatou Renzo-san, ganbatte!" ujarnya sambil berlari.
Kembali, aku melihat sosoknya yang sedang berlari. Hujan turun hari itu, membuat para siswa berlarian untuk berteduh. Aku berdiri mematung.
Hujan yang tak terlupakan untukku...

(to be continued)



"K" For The Special Key...

"nani wo shite sugoshiteita tte omoidashite kurushiku narun da

no matter what I do,
when I remember you, it pains me so

karenda- ni kinyuu shita ikutsumono kinenbi yori

more than all those memorable days on my calendar


kokizami ni senmei ni boku no kioku wo umetsukusu

my memory is filled completely by vivid memories
of every second of every day with you".

(Shirushi by Mr Children)


Suatu hari di bulan September, ketika aku pertama kali bertemu muka dengannya, aku tak merasakan apapun. Bagiku dia hanyalah seorang perempuan biasa seperti gadis kebanyakan, yang sedang duduk dibangku murid, dengan seragam sailor sekolah. Ini adalah masa dimana aku menginjakkan bangku SMU untuk pertama kalinya, dunia yang mengantarkanku ke dalam sebuah transisi antara remaja dan pria dewasa. Tapi pada saat itu, dipikiranku hanyalah hura-hura karena masa SMU berarti kebebasan akan lebih longgar dari kedua orangtuaku. Aku tak pernah berfikir bahwa masa depan akan jauh lebih sulit, aku bahkan tak peduli ingin menjadi apa dimasa yang akan datang. Waktu itu aku hanya berfikir untuk hidup bahagia untuk masa sekarang, atau tidak sama sekali. Menghabiskan masa remajaku untuk hal-hal yang paling kusukai. Tak pernah sekalipun berfikir untuk mengenal cinta. Karena pada masa itu kecintaanku hanya pada musik dan Band. Hari demi hari berlalu tanpa ada sedikitpun kenangan romantis di SMU. Yang ada hanyalah musik, band, panggung, kostum, dan dunia malam yang sering kusinggahi. Aku sama sekali tidak merasa kehilangan masa remajaku di sekolah, karena saat itu aku hanya melakukan hal-hal yang amat kusuka. Aku tidak peduli nilai-nilai ulanganku dibawah angka lima puluh. Toh buktinya aku bisa naik ke kelas dua.

Tahun kedua... sekali lagi aku berhadapan dengan orang-orang baru, tapi dia, gadis itu, nampak sekali lagi dihadapanku. Keiko Watanabe, itu namanya. Dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk aku mengingat namanya, aku jarang bersosialisasi di kelas, waktu guru menerangkan pelajaran hanya seperti nyanyian nina bobo untukku, dan akupun terlelap di tiap mata pelajaran. Tujuh belas tahun umurku, aku sangat menantikannya, karena dengan berumur tujuh belas tahun, aku diizinkan untuk bekerja part time dan membuat SIM motor. Sampai disini, kegiatanku dalam bermusik tidak berhenti, malah semakin banyak tiap malamnya. Semakin banyak orang yang meminta kami untuk menyanyi di bar atau pagelaran musik lainnya. Aku penganut Grunge musik, tetapi aku menyukai band-band visual kei ataupun rock alternatif. Aku begitu tergila-gila dengan Nirvana dan X-Japan. Tahun kedua masa SMU ku harus kulewati dengan berbagai macam acara sosialisasi di sekolah, salah satunya Festival Kebudayaan. Aku bersyukur di tahun pertama berhasil bolos dalam festival ini, aku tidak suka hal-hal seperti ini. Kau tau kenapa? karena kita jadi harus berlama-lama disekolah untuk menyiapkan alat-alat serta kebutuhan lainnya. Waktu yang seharusnya kugunakan untuk part time atau berlatih gitar, jadi tersita hanya karena festival kebudayaan yang tidak berguna ini. Kelas kami, 2-B, menyiapkan OBAKE untuk festival kebudayaan nanti, dan aku bertugas membuat rumah hantu di bagian peralatan. Sungguh sial, pikirku waktu itu. Aku melakukan tugas merangkai papan, memaku, mencat, dan kegiatan tukang lainnya, yang sebenarnya tidak kukuasai dengan baik, tapi sang ketua murid, Mochiai-san, begitu memuji hasil karyaku. Ada sebersit rasa puas didalam dada, tapi bukan berarti aku menikmatinya.

Dan saat itulah, pertama kalinya Keiko Watanabe memanggil namaku,

"Renzo-san, ini onigiri, makanlah!" ujarnya sambil mengangsurkan Onigiri dihadapanku.

Aku mengambilnya dan dia tersenyum, aku tak tahu kenapa pada waktu itu dia tersenyum dan kenapa aku tak mengucapkan terima kasih padanya. Anehnya, peristiwa 'onigiri' itu terus melekat sampai keesokkan harinya dan membuatku sedikit memperhatikan Keiko Watanabe. Aku tak pernah benar-benar memperhatikan seseorang, kecuali Keiko yang pada waktu itu sedang mengobrol dengan kedua temannya. Rambut Hitamnya yang panjang diikat kebelakang, dengan poni yang menutupi kening. Ia sedang tertawa girang, sambil menutupkan tangannya di mulut, mukanya merah jika ia tertawa. Semakin aku memperhatikannya dari hari kehari semakin aku menemukan banyak hal tentangnya. Ia termasuk gadis yang supel di kelas, tidak pintar, juga tidak bodoh, malah cenderung ceroboh, periang, suka bercermin, dan memakai rok super pendek seperti kebanyakkan gadis-gadis disekolah. Ia tergolong kurus, termasuk golongan populer di sekolah,suka membawa bento dari rumah, penyuka puding cokelat, dan aku pernah melihatnya menangis. Saat itu, ketika jam sekolah sudah usai, seperti biasa aku langsung melesat keluar kelas. Walaupun hari itu aku tidak ada kerja part time, tapi aku harus ke toko gitar untuk mengganti senar gitarku. Ketika aku tengah mengeluarkan sepedaku, aku tersadar bahwa dompetku berserta uangnya tertinggal di kolong meja. Dengan bergegas aku berlari menuju ruang kelas, dan ketika aku membuka pintu geser itu, aku melihatnya. Aku melihat Keiko Watanabe menangis tersedu-sedu di mejanya. Dan aku hanya berdiri menatapnya. Beberapa menit berlalu, dan ia sadar akan keberadaanku. Ia langsung mengusap matanya dan berlari meninggalkan kelas. Aku hanya bisa memandangnya dalam diam. Ini adalah hal kedua yang tak bisa kulupakan sampai keesokkan harinya tentang Keiko Watanabe.

Tahun ketiga, hari pertama ketika aku memasuki kelas baru. Aku memandang sekeliling, tak kutemukan wajah Keiko Watanabe di kelas ini. Aku tak tahu kenapa, disudut hatiku merasakan perasaan kehilangan. Dan dimulailah hari-hari tanpa Keiko Watanabe dalam hidupku.
Aku tidak menyukai ketika aku harus dihadapkan tentang pilihan untuk menentukan masa depan dan belajar keras untuk ujian. Sungguh sesuatu yang membuat muak. Tapi biar bagaimanapun aku harus menjalaninya kan?. Suatu hari di bulan Februari, wali kelas memanggilku karena aku belum mengisi formulir isian universitas. Beliau menceramahiku selama satu jam, aku sama sekali tak mendengarkan, hanya sesekali mengangguk dengan tatapan kosong keluar jendela. Ketika aku keluar dari ruang guru dan melintasi koridor menuju gerbang sekolah, aku melihatnya. Keiko Watanabe yang sedang mengenakan seragam olahraga tengah berlari dilapangan. Aku berhenti untuk memandangnya. Ia tampak hebat dalam keremangan cahaya jingga di sore hari. Saat itu, aku baru menyadari bahwa aku tertarik pada Keiko Watanabe. Aku tersenyum pahit, dan melangkahkan kaki meninggalkan sosok Keiko yang sedang berlari.


tomo ni ikirenai hi ga kita tte douse aishiteshimau to omoun da

even if the day we can no longer be together comes our way
I don't think it matters because I can't help loving you
(Harushi by Mr Children)

( to be Continued)