Hufffff.... Aku menghela nafas untuk kesekian kalinya... berdiri di pintu stasiun. Enggan Untuk masuk. Orang-orang sibuk berlalu lalang mengejar kereta. Pekerja, mahasiswa, anak-anak, ibu-ibu, bahkan kakek-kakek pun terlihat memenuhi peron. Beginilah suasana yang aku harus jumpai setiap pagi, dan untuk dua setengah tahun mendatang. Aku benar-benar kesal, aku tak ingin pindah di tengah-tengah semester. Tapi apa mau dikata, orangtuaku mengharuskan untuk pindah. Akan sulit bagiku untuk menjalin persahabatan dengan orang-orang baru, pikirku dalam hati. Aku berjalan perlahan-lahan menuju peron. Orang tuaku sudah memberi tiket langganan kereta selama sebulan. Sebenarnya aku lebih memilih untuk naik sepeda ke sekolah baru, tapi sepedanya sudah diberikan kepada tetangga di rumahku yang lama. Menyebalkan, gerutuku. Sekarang aku harus memakai seragam Blazer disekolah baruku, aku lebih menyukai seragam Sailor, karena menurutku seragam sailor lebih simple. "Mendokuse!" teriakku. Puluhan pasang mata memandangku, Makoto Kino (itu aku!!!) tidak perduli, kakiku menendang-nendang di udara. Hal yang paling menyebalkan adalah dengan naik kereta dipagi hari. Karena pasti penuh dengan orang-orang yang akan bekerja atau pergi ke sekolah. Sekarang saja sudah banyak orang yang mengantri menunggu datangnya kereta. Jika aku naik dengan jadwal yang berikutnya, dipastikan aku akan terlambat masuk kelas. Aku memandang sekeliling, ada beberapa anak yang berseragam sekolah sama sedang asyik mengobrol. Aku tidak kenal mereka, pikirku getir.
Kereta tiba, orang-orang berdesakan masuk kedalamnya. Sudah bisa dipastikan aku akan berdiri, aku berdiri tepat dibelakang pintu. Berpegangan pada besi yang ada disebelah kanan. Semoga tidak ada pria genit, doaku dalam hati.
(to be continued)
Kereta tiba, orang-orang berdesakan masuk kedalamnya. Sudah bisa dipastikan aku akan berdiri, aku berdiri tepat dibelakang pintu. Berpegangan pada besi yang ada disebelah kanan. Semoga tidak ada pria genit, doaku dalam hati.
(to be continued)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar